Waspadai Gizi Buruk dan Stunting, 38 Siswa Kelas II SDN 42 Manggemaci Melakukan Pengukuran Tinggi Badan dan Penimbangan Berat Badan

Sebanyak 38 siswa kelas 2 SDN 42 Manggemaci mengikuti kegiatan pengukuran berat dan tinggi badan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Mpunda pada Sabtu (18/2). Kegiatan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan dilakukan pada anak-anak dalam masa pertumbuhan agar dapat mengetahui apakah pertumbuhan perkembangan anak tersebut sudah optimal atau belum dan juga bisa dijadikan salah satu cara untuk memantau status gizi anak.



Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan.

Selain jumlahnya yang besar dari jumlah penduduk dan mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik.

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa sebagian anak SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius yang salah satunya bisa menyebabkan stunting.



Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. 

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

(Rosmyati, S.Pd)